Artikel
Theodor Reik dan Interpretasi

Theodor Reik dan Interpretasi

Oleh : Administrator Tanggal Posting : 28 Juli 2023

Menyampaikan penafsiran dalam perjalanan relasi terapeutik, bisa jadi merupakan jalan bagi terapis untuk cepat keluar dari penderitaan afektif yang ia dapatkan dari pasien yang memang hadir di hadapannya dengan segala derita emosionalnya. Sebenarnya, ketika psikoterapis “melepaskan pikirannya”, sehingga dapat merasakan penderitaan afektif pasien, ia berada pada posisi terapeutik, suatu kedudukan mental yang memungkinkannya membantu pasien bertumbuh kembang secara psikososial. Posisi terapeutik ini ditandai dominasi peran hemisferium kanan terapis, atau peran sistem kortikal prefrontal kanan yang preconscious, intuitive. Posisi mental itu disebut terapeutik karena dalam keadaan demikian ini terapis dapat terhubung dengan pengalaman-pengalaman derita emosional prasadar dan nirsadar pasien.

Readmore »
Mencoba Meringkas Psikoterapi

Mencoba Meringkas Psikoterapi

Oleh : Administrator Tanggal Posting : 17 Juli 2023

Melalui corpus callosum, belahan otak kanan dan hemisferium kiri saling menghambat. Kata McGilchrist (2015), kemampuan hemisferium kiri untuk menghambat yang kanan adalah lebih besar daripada kebalikannya. Represi nirsadar, atau inhibisi oleh otak kiri terhadap otak kanan, lebih kuat daripada supresi sadar dan pengalihan perhatian (distraksi) yang seluruhnya berlangsung semata-mata dalam hemisferium kiri.

Readmore »
Regresi yang Terapeutik

Regresi yang Terapeutik

Oleh : Administrator Tanggal Posting : 05 Juli 2023

Regresi itu kembali ke yang kuno, ke kondisi archaic, yang tempo dulu. Transferens dan kontratransferens dapat dilihat sebagai bentuk-bentuk regresi. Di dalam kedua fenomena ini orang mengalami diri dan relasi sebagaimana yang pernah dialaminya dengan tokoh kunci di tempo dulu. Kendatipun dapat berkonotasi kemunduran, tetapi regresi diperlukan untuk dapat menjangkau, mengurai, dan mengubah struktur dan fungsi hemisferium kanan, belahan otak yang bekerja secara dominan dalam masa archaic setiap insan, sejak kelahirannya hingga usianya menginjak tahun ketiga. Tanpa regresi, kebiasaan mental yang patologis tidak dapat dipengaruhi padahal ia terus berpengaruh. Pada titik ini dapat terpikirkan betapa ada regresi yang terapeutik, regresi yang adaptif.

Readmore »
Mengapa Psikiater Perlu Melakukan Psikoterapi?

Mengapa Psikiater Perlu Melakukan Psikoterapi?

Oleh : Administrator Tanggal Posting : 18 Juni 2023

Bagaimana menjawab dengan singkat, padat isi? Karena psikiater itu dokter yang lingkup upaya utamanya mengatasi psikopatologi. Kondisi psikopatologis bisa menampilkan serbaneka simtom dan dampak yang kompleks. Kendati demikian, hakikat psikopatologi adalah keterhambatan perkembangan struktural pada bagian systema nervorum centrale, berupa keterhalangan parcellation atas struktur desendens dan struktur asendens yang memadukan cortex orbitofrontalis dextra dan systema limbicum. Keadaan ini berakibat kesulitan insan beradaptasi psikis, sosial, dan environmental, yang menganak-pinakkan gejala dan dampak.

Readmore »
Psikoterapi itu Bernegosiasi

Psikoterapi itu Bernegosiasi

Oleh : Administrator Tanggal Posting : 14 Juni 2023

Seorang pasien perempuan berumur awal tiga puluhan tahun yang menjalani long-term psychotherapy, pernah mengalami masa sulit ditandai disregulasi afek yang volatile dan parah. Lebih dari satu setengah tahun ia berada dalam masa melukai diri berulang. Dia mengatakan hal absurd, bahwa melukai diri adalah demi mengatasi perbuncahan rasa sakit yang berat. Aliansi terapeutik dengan terapis perlahan dapat memberikan pengalaman tenang dan percaya yang akumulatif, walaupun naik-turun tetapi kian condong mengantar dia untuk memiliki a new way of being and relating: hidup dapat dijalani dengan cukup mantap, relasi cukup dapat memberikan rasa diri bermakna, dan pengharapan yang baik bukanlah kesia-siaan melainkan sebuah perkembangan rasa percaya.

Readmore »
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |